Laman

Sabtu, 11 Januari 2014

Dakwah Kampus : Makanan dan Minuman Bag. 1

Assalamu'alaikum... :D Selamat pagi teman-teman.... Sudah pada bangunkan... :D Sudah pada Sholat Shubuhkan? Alhamdulillah bagi yang sudah... :) Yang belum bersegeralah oke? Jangan ditunda lagi.... :D
Wah wah, ini tulisan perdana Andra setelah melibur beberapa hari ini dikarenakan banyaknya job, Hehehe maklum artis memang selalu banyak dapat job... :D Hoalah... Ckckck...

Oke, kita hari ini akan membahas tentang makanan dan minuman... :D Wah, jadi lapar ya... Haha..
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSy3AyxqQcX1MDDYzCTGZDbAjP66mE6Tm7I9skkQYIIXtpn34LxXCw-E4E9lJWNoPS_FbF2I4UbQx-eYsdB399a-7VN3e64ZgRRflIb0QA5GI448iYFQhzH1BzYdi_IACNif8y8nI5phg/s1600/halal+or+haram.jpg
Nah, temen-temen... Seperti yang kita ketahui bersama bahwa makanan dan minuman itu sangat penting bagi tubuh kita.... Makanan dan minuman membuat tubuh kita menjadi lebih bugar, sehat, dan lainnnya... Tapi... Ada tapinya nih temen-teman.. Asalkan Makanan dan minuman tersebut halal serta pengonsumsiannya dalam batas yang wajar (tidak berlebih-lebihan, akan dijelaskan dilain waktu).
Makanan dan Minuman itu terbagi menjadi tiga golongan, yaitu : 

Pertama adalah kelompok Halal, yaitu kelompok yang sangat dianjurkan dalan pengonsumsiannya karena tidak menimbulkan keburukan untuk tubuh kita... 


Ke dua, Harom, yaitu kelompok yang dilarang keras untuk pengonsumsiannya karena dapat menimbulkan mudhoroh (keburukan) bagi tubuh kita... 


Dan yang terakhir adalah kelompok yang berada di antara ke duanya, yaitu kelompok yang masih samar-samar atau belum diketahui masuk golongan  halal atauoun harom. Di bawah ini adalah hadist tentang makanan diantara halal dan harom :



عَنْ أَبِي عَبْدِ اللهِ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيْرٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ : إِنَّ الْحَلاَلَ بَيِّنٌ وَإِنَّ الْحَرَامَ بَيِّنٌ وَبَيْنَهُمَا أُمُوْرٌ مُشْتَبِهَاتٌ لاَ يَعْلَمُهُنَّ كَثِيْرٌ مِنَ النَّاسِ، فَمَنِ اتَّقَى  الشُّبُهَاتِ فَقَدْ اسْتَبْرَأَ لِدِيْنِهِ وَعِرْضِهِ، وَمَنْ وَقَعَ فِي الشُّبُهَاتِ وَقَعَ فِي الْحَرَامِ، كَالرَّاعِي يَرْعىَ حَوْلَ الْحِمَى يُوْشِكُ أَنْ يَرْتَعَ فِيْهِ، أَلاَ وَإِنَّ  لِكُلِّ مَلِكٍ حِمًى أَلاَ وَإِنَّ حِمَى اللهِ مَحَارِمُهُ أَلاَ وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ   مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ  أَلاَ وَهِيَ الْقَلْبُ

[رواه البخاري ومسلم]


Terjemah hadits / ترجمة الحديث  :


Dari Abu Abdillah Nu’man bin Basyir radhiallahuanhu dia berkata: Saya mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya yang halal itu jelas dan yang haram itu jelas. Di antara keduanya terdapat perkara-perkara yang syubhat (samar-samar) yang tidak diketahui oleh orang banyak. Maka siapa yang takut terhadap syubhat berarti dia telah menyelamatkan agama dan kehormatannya. Dan siapa yang terjerumus dalam perkara syubhat, maka akan terjerumus dalam perkara yang diharamkan. Sebagaimana penggembala yang menggembalakan hewan gembalaannya disekitar (ladang) yang dilarang untuk memasukinya, maka lambat laun dia akan memasukinya. Ketahuilah bahwa setiap raja memiliki larangan dan larangan Allah adalah apa yang Dia haramkan. Ketahuilah bahwa dalam diri ini terdapat segumpal daging, jika dia baik maka baiklah seluruh tubuh ini dan jika dia buruk, maka buruklah seluruh tubuh; ketahuilah bahwa dia adalah hati “.

(Riwayat Bukhori dan Muslim)

Catatan :
·    Hadits ini merupakan salah satu landasan pokok dalam syari’at. Abu Daud berkata : Islam itu berputar dalam empat hadits, kemudian dia menyebutkan hadits ini salah satunya.

Pelajaran yang terdapat dalam hadits / الفوائد من الحديث :
 
1.     Termasuk sikap wara’ adalah meninggalkan syubhat .
2.     Banyak melakukan syubhat akan mengantarkan seseorang kepada perbuatan haram.
3.     Menjauhkan perbuatan dosa kecil karena hal tersebut dapat menyeret seseorang kepada perbuatan dosa besar.
4.     Memberikan perhatian terhadap masalah hati, karena padanya terdapat kebaikan fisik.
5.     Baiknya amal perbuatan anggota badan merupakan pertanda baiknya hati.
6.     Pertanda ketakwaan seseorang jika dia meninggalkan perkara-perkara yang diperbolehkan karena khawatir akan terjerumus kepada hal-hal yang diharamkan.
7.     Menutup pintu terhadap peluang-peluang perbuatan haram serta haramnya sarana dan cara ke arah sana.
8.     Hati-hati dalam masalah agama dan kehormatan serta tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang dapat mendatangkan persangkaan buruk.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDrgcnz1HSTsdlQ8EVaPvqwksIBKslQZLLdOuxFTiP9WQ3lFw06535MaM9gSuvVxVoFVKqdoMuYAUoRtXN8g1Gn2upvD7UJo-meWozk9Lv0ZIan0aNSGGgWYNC3LA-y1BGsZ325xd-lDU/s1600/isa-haram-or-halal-copy3.jpg Nah, di atas adalah hadist tentang perkara yaitu perkara diantara halal dan harom... Maka, teman-teman sebaiknya apabila menemukan sesuatu hal yang samar atau belum teman-teman ketahui sebaiknya ditinggalkan yaaa... Jangan diteruskan Oke... :D Karena, takutnya nanti temen-temen terjerumus ke Syubhat yaitu menghalal dan mengharomkan sendiri makanan dan minuman... :D


Nah, teman-teman... Gimana? Sudah mulai pahamkan apa itu halal, apa itu harom? :D
Oke, ini merupakan bagian pertama dari "Makanan dan Minuman"... Tunggu bagian berikutnya ya... :D


Sumber : http://haditsarbain.wordpress.com/2007/06/09/hadits-6-dalil-haram-dan-halal-telah-jelas/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar