Laman

Kamis, 23 Januari 2014

Kupu-kupu Merah : Chapter 1 - The Beginning

http://zevart.files.wordpress.com/2013/04/black-butterfly-flying-at-the-red-sky-night.jpgAku baru saja pindah ke kota ini, karena orangtua ku dipindah tugaskan ke kota ini. Oh iya, namaku adalah Andre, Andre Kurniawan lengkapnya. Yah kepindahan  orangtuaku ke kota ini membuat sebuah lubang di hati ini. Apakah aku betah di sana nanti? Apakah aku akan punya banyak teman di sana nanti? Apakah aku? Apakah aku? Semua pertanyaan itu menghantuiku terus. Sebelum aku pindah ke kota ini.
Setelah satu bulan menetap di kota ini, semua pertanyaan aku tadi terjawab. Tidak seperti yang kuduga sebelumnya, ternyata kota ini sangat menerima diriku. Aku memperoleh banyak teman baru, pengalaman baru, bahkan tak ketinggalan kisah yang menyeramkan pun pernah ku alami.

Kupu-kupu, siapa yang tidak tau kupu-kupu? Hewan mungil yang memiliki sepasang sayap yang indah ini sungguh cantik. Namun, siapa sangka hewan ini dahulunya sangat jelek sekali, namun dia bisa berubah menjadi cantik seperti itu. Lalu, apa kaitannya kupu-kupu dengan ceritaku nanti? Teman-teman mungkin tidak akan percaya, tapi aku akan coba menceritakan cerita ini sedetail mungkin.

Cerita ini bermula ketika aku baru mulai masuk ke sekolah yang baru, yah karena aku akan masuk sekolah baru, akan bertemu dengan teman baru, dan akan mencari gebetan baru (cieelah.. :D hihihi...) Aku pagi itu berdandan total ala cowok, pake seragam rapi-rapi, dasi rapi-rapi, buku-buku pelajaran pun ku benahi. Tapi ada satu kekurangan aku, nggak pernah sisiran rambut. Kebayang nggak? Gimana bentuk sebuah rambut yang tidak disisir? Seperti sarang burung kah? Atau seperti tumpukan jerami? Ahh sudahlah, yang pasti aku suka begini adanya. Oke, lanjut ke cerita.
Pagi itu sesudah mempersiapkan semuanya, aku langsung saja mau berangkat sebelum Mama memanggil buat sarapan. Soalnya, kalau Mama sudah manggil buat sarapan, maka harus sarapan. Jika tidak, maka aku tidak akan dibuatkan makan siang dan makan malam. Hal ini juga berlaku buat anggota keluarga lainnya...
"Andreeee, ayo sarapan duluu...." Panggil Mama. "Hoalah, -_- ... Harus sarapan dulu deh..." kataku dalam hati. " Iyaaa Maaa, bentar lagi Andre turun..." jawabku. Yah jadilah pagi itu aku sarapan dulu bertemankan nasi goreng spesial ala Mama (Nasi goreng spesial Mama = Nasi+telur+cabe merah+merica+bawang putih+garam+kecap). Yap selesai sarapan, "Maaaa, Andre pergi yaaa... Assalamu'alaykum..." pamitku pada Mama. "Wa'alaykumsalam..." jawab Mama. Dan berangkatlah aku menuju ke sekolah baru dengan mengendarai kaki... :D

Tong teng tung ting tang... Bel Sekolah sudah berbunyi... Hap! Untung saja aku dengan gaya ala film-film action barat dapat melewati gerbang sekolah sebelum ditutup. Fiuhh... Hampir saja terlambat... Tanpa menunggu lebih lama lagi, aku segera melesat bagai anak peluru panah menuju ruang kepala sekolah.
"Andre, kamu dari mana saja? Sudah Ibu tunggu daritadi. Ini wali kelas kamu, Pak Gentong. Silahkan ikuti dia menuju kelasmu." kata Bu Susi, Bu Susi ini masih ada hubungan keluarga denganku, makanya ia tidak marah ketika aku datang agak terlambat hihihi :D. "Iya Bu..." jawab ku. "Lha iyalah, mari pat cepat takye... Rid murid pasti udah dapada nungu lama ini..." kata Pak Gentong. "Iya Pak..." jawabku. Aku pun berjalan mengikuti Pak Gentong menuju ruang kelasku. Kalo diperhatikan Pak Gentong ini perawakannya gembul, gendut, tinggi 160 cm, kumis ala India -_-, dan yang paling khas adalah celana yang dinaikkan sampai perut persis Mr. J*j*n :). Tap! Pak Gentong berhenti, aku pun ikut berhenti. "Nah, Nak Andre.. Ini dia ruang laskelasnya takye... Silahkan sukmasuk, nanti nalkenalkan dirimu ketika dahsudah saya suruh ya..." kata Pak Gentong. Aku hanya menganggukkan kepala sekali. Kok cuma sekali? Hemaaattt dong, Hahaha...
Jlebbb! Aku memasuki ruang kelas, yang rasanya tegang banget. Hal ini baru aku ketahui dikemudian bahwasanya kalau sedang jam pelajaran Pak Gentong wajib tenang, kalo tidak bersiaplah menghadapi nilai dibawah 50.
"Ridmurid sekalian, ini kalian nyapunya teman baru. Ndre, silahkan perkenalkan dirimu." perintah Pak Gentong ketika kami sudah berada di depan kelas. Semua bola memata memandang kepadaku, semua kepala menoleh kepadaku, dan semua kacamata mengarah padaku. "Perkenalkan namaku Andre Kurniawan, salam kenal ya... :)" kataku dengan ramah. Nyeepp! Tapi tetap aja hening. "Nah, Andre... Kamu silahkan duduk dibangku songkosong itu." kata Pak Gentong. Tanpa banyak bicara aku pun segera menuju bangku yang dimaksud tersebut. Dan Ya Amplop! Teman sebangku cewek lagi. Sip, nggak bakalan bosen nongkrongin nih bangku. Mana ceweknya cantik pula. Tapi, tetap aja diam. Seisi kelas seluruhnya diam semua kecuali Pak Gentong yang telah memulai pelajarannya, dengan terpaksa akupun ikut diam.

Selama pelajaran berlangsung, aku nggak bisa konsentrasi sama sekali. Yah mau gimana lagi coba, aura kelas yang sangat tegang banget ditambah kamu duduk bareng cewek cantik yang belum kamu ketahui namanya. Aku sangat penasaran waktu itu, aku ingin segera berkenalan dengannya. Tapi melihat suasana menegangkan seperti ini aku jadi berpikir dua kali. Pernah dengar cerita bahwa setiap manusia itu punya penasihat di kanan dan kirinya, yaitu si baik dan si jahat. Nah begitulah aku, si baik dan si jahat saling beradu tentang masalah perkenalan ini. "Sudah, kamu kenalannya nanti saja Ndre. Kan jam istirahat nanti bisa..." kata si baik. Namun segera dibantah oleh si jahat "Alaaah, kelamaan Ndre.. Jangan dengarkan si sok baik itu.. Kamu kenalannya sekarang aja..". "Jangan Ndre, nanti kamu kena masalah... Lebih baik kamu belajar dulu.." kata si baik. "Sekarang aja Ndre, biar lebih seru.. Kan masih hangat Ndre." rayu si jahat lagi. Aku mulai termakan bujuk rayu si jahat. "Hmmm.. Bagaimana caranya..." tanyaku pada si jahat. "YES! Nah begitu dong Ndre... Caranya, kamu tulis di potongan kertas biar nggak ketahuan sama si gentong.." kata si jahat dengan senangnya karena aku menuruti kemauannnya. "-_- Andreeeee... Lebih baik jangan... Nanti kalo ketahuan Pak Gentong gimana?" si baik masih berusaha menasihatiku. "Iya, kalo ketahuan gimana?" kataku pada si jahat. "Itu masalah kecil Ndre, kertasnya tinggal kamu remes-remes dan hilanglah barang bukti... Hihihi... " jawab si jahat. "Ndre, jangan Ndre..." si baik masih berusaha menasihatiku, tapi sudah tak ku hiraukan lagi. Aku segera merobek kertas dan membuat tulisan Hi, boleh kenalan nggak? Namaku Andre Kurniawan, nama kamu siapa? di kertas itu, lalu aku geser ke mejanya. Si jahat bersorak sorai melihat itu, dia tertwa kegirangan, sebaliknya si baik bersedih melihatnya, tak lama kemudian mereka berdua menghilang. Setelah lewat satu menit kertasku belum dibalas juga, maka akupun menulis kertas ke dua Hi, kok nggak dijawab? tulis ku di kertas itu, lalu aku geser ke mejanya lagi. Tak kunjung dibalas, aku pun menulis di kertas yang ketiga Hmmm... Duh, dijawab dong... Nama kamu siapa? Tulisku dengan tidak sabaran. Tidak sampai sepuluh detik kemudian, ada jawaban. Yesss!! Sorakku dalam hati. Segera saja aku baca isi kertas tersebut Kamu niberaninya mengacau di laskelas sayya takye, padahal kau murid rubaru takye, kau rusharus dihukum dipandepan kelas takye... . Wah saya sangat senang sekali, eiiittss, tunggu dulu... Logat ini, bahasa ini, takye?, jangan-jangan... Segera aku mendongakkan kepala ke atas. Ya Amplop, ku lihat wajah kumis India Pak Gentong yang telah berdiri di meja aku dan si cewek tersebut. "Andreeee, kau sayya kumhukum berdiri dipandepan kelas takyeee... SEKARANG!!" kata Pak Gentong dengan suara yang menggelegar. Hoalah, pantas saja kelas ini tadi tegang banget, rupanya Pak Gentong ini termasuk guru killer. Kok aku terlambat menyadarinya ya, ehhh tapi bukan semua salahku kok, ini kan salah Pak Gentong juga kenapa bahasa dan fatsifatnya berbeda, ups ketularan dikit.
"Andreeee, apa rusharus saya ulangi lagi takye? Untung kau ini ridmurid baru, kalau tidak lainilai kau sudah sayya buat rahmerah takye..." tambah Pak Gentong lagi. "Iya Pak, segera dilaksanakan.." jawabku ketakutan. Aku melangkah gontai menuju depan kelas dan berdiri di sana sesuai perintah Pak Gentong.
Aku lihat semua teman-teman di kelas pada senyum-senyum melihatku berdiri di depan kelas, termasuk juga cewek yang duduk denganku tadi. Bagus! Anak baru yang mengacau di kelas di hari pertamanya masuk sekolah. Sungguh suatu permulaan yang buruk. But, it's just The Beginning.

Tunggu Chapter selanjutnya ya... :D
Kupu-kupu Merah : Chapter 2 - Namaku Andita Fitriani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar