Laman

Selasa, 22 Oktober 2013

Manusia Menurut Al-Qur'an dan Tujuan Penciptaannya

Manusia adalah mahluk yang paling sempurna diciptakan oleh Allah SWT, mengapa demikian? Karena manusia itu mempunyai akal dan pikiran serta nafsu. Apabila manusia bisa menggunakan akal dan pikiran mereka dengan baik dan mengendalikan nafsu mereka serta taat kepada Allah dan menjauhi segala larangannya, maka sungguh beruntunglah manusia itu. Manusia pada pada dasarnya telah memiliki potensi taat terhadap Allah SWT, baik itu potensi internal dan eksternal.

1. Potensi Internal, adalah potensi yang terdapat dalam diri manusia sendiri. Maksudnya, pada diri manusia itu sebenarnya sudah tertanam bahwa diri mereka itu bertuhankan Allah SWT, semua hal tersebut ditanamkan pada tiap-tiap jiwa manusia. Seperti dijelaskan dalam Surah Al - 'Araf ayat ke 172.
 وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنْ بَنِي آدَمَ مِنْ ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ ۖ قَالُوا بَلَىٰ ۛ شَهِدْنَا ۛ أَنْ تَقُولُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَٰذَا غَافِلِينَ
Artinya : Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)", (Al -'Araf : 172)

فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا ۚ فِطْرَتَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا ۚ لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
Artinya : Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) uagama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui,(Ar - Rum : 30)

2. Potensi eksternal, adalah potensi yang kita terima berasal dari luar pribadi kita. Misalnya oleh Orang tua dan lingkungan sekitar kita.

Potensi manusia untuk bertuhan juga tidak terlepas dari ajaran para rasul, karena tauhid adalah ajaran sentral semua rasul.

Manusia dalam Al-Qur'an memiliki beberapa sebutan yang semuanya berhubungan dengan sifat dan keadaan manusia. Berikut adalah beberapa sebutan tersebut :

1. Basyar --- Sebutan yang dihubungkan dengan sifat biologis manusia.

قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَىٰ إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ ۖفَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا
Artinya : Katakanlah: "Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan Yang Esa". Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya". (Al - Kahfi : 110)

2. Insan --- Sebutan mausia sebagia mahluk yang berilmu, berakal, berpikir dan amanah.
عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ
Artinya : Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (Al-Alaq : 5)
 
3. Annas --- Sebutan manusia sebagai mahluk sosial.

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Artinya : Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.(Al-Hujjurat : 13)

Selain manusia dalam Al-Qur'an, juga ada ciri-ciri manusia menurut Murtadha Muthari, yaitu :

1. Fisik sama dengan hewan.

2. Punya emosi yang bersifat etis, ingin selalu untung dan tak menginginkan rugi.

3. Memiliki perhatian terhadap keindahan.

4. Menyembah Tuhan.

5. Memiliki kekuatan yang berlipat ganda, karena mempunyai akal dan pikiran.

6. Mampu mengenal diri sendiri.

--- Eksistensi dan Martabat Manusia ---

Eksistensi adalah alasan keberadaan manusia sedangkan martabat adalah derajat yang dimilik oleh manusia. Berikut adalah ciri manusia yang bermartabat :

1. Mempunyai kelebihan dibandingkan mahluk yang lain.

وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِي آدَمَ وَحَمَلْنَاهُمْ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنَاهُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَفَضَّلْنَاهُمْ عَلَىٰ كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلًا
Artinya : Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.(Al-Isra : 70)

2. Memiliki penciptaan oleh Allah SWT yang sempurna.
لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ
Artinya : sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.(At-Tiin : 4)

3. Manusia bermanfaat adalah manusia yang hidup dijalan Allah, jika tidak hidup di jalan Allah, maka manusia tersebut tidak bermanfaat.
وَهُوَ الَّذِي جَعَلَكُمْ خَلَائِفَ الْأَرْضِ وَرَفَعَ بَعْضَكُمْ فَوْقَ بَعْضٍ دَرَجَاتٍ لِيَبْلُوَكُمْ فِي مَا آتَاكُمْ ۗ إِنَّ رَبَّكَ سَرِيعُ الْعِقَابِ وَإِنَّهُ لَغَفُورٌ رَحِيمٌ
Artinya : Dan Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya dan sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(Al-An'am : 165)

4. Manusia memiliki karakteristik, yaitu aspek kreasi, ilmu, kehendak, dan akhlak.

5. Manusia yang hidup dengan ilmu selain Allah tidak bermanfaat bahkan lebih buruk dari hewan.

--- Tujuan Penciptaan Manusia oleh Allah ---
Tujuan utama diciptakannya manusia oleh Allah adalah untuk dijadikan sebagai khalifah di permukaan bumi, seperti firman Allah dalam surah Al-Faathir ayat ke 39.
هُوَ الَّذِي جَعَلَكُمْ خَلَائِفَ فِي الْأَرْضِ ۚ فَمَنْ كَفَرَ فَعَلَيْهِ كُفْرُهُ ۖ وَلَا يَزِيدُ الْكَافِرِينَ كُفْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ إِلَّا مَقْتًا ۖ وَلَا يَزِيدُ الْكَافِرِينَ كُفْرُهُمْ إِلَّا خَسَارًا
Artinya : Dialah yang menjadikan kamu khalifah-khalifah di muka bumi. Barangsiapa yang kafir, maka (akibat) kekafirannya menimpa dirinya sendiri. Dan kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah kemurkaan pada sisi Tuhannya dan kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah kerugian mereka belaka.(Al-Fathir : 39)

Selain untuk dijadikan sebagai khalifah, manusia juga diciptakan untuk beribadah kepada Allah baik ibadah khusus maupun ibadah umum, seperti dirman Allah berikut ini :
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
Artinya : Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan.(Al-Fatihah : 5)

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Artinya : Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.(Adz-Zariyat : 56)

 

Filsafat Ketuhanan dalam Islam dan Penjelasan Tentang Iman Secara Singkat

Definisi Tuhan adalah Sesuatu yang dipentingkan oleh manusia sedemikian rupa, sehingga manusia merelakan dirinya dikuasai oleh-Nya.
Tuhan adalah pencipta alam semesta beserta seluruh isinya, Tuhan itu Maha Esa, Tiada Tuhan selain Allah SWT, Laa Ilaahaillallaah.
Dalam perkembangan Sejarahnya, Manusia mempunyai pemikiran tentang Tuhan. Dan pemikiran tersebut terbagi dua, yaitu pemikiran barat dan pemikiran umat islam. Berikut penjelasannya :

1. Pemikiran Barat
    Menganut teori evolusionisme, yaitu teori tentang adanya proses kepemahaman.
Berikut adalah paham-paham yang dipercaya dalam perkembangannya :

a. Dinamisme, paham yang mempercayai bahwa roh-roh nenek moyang manusia mendiami suatu benda. Sehingga manusia-manusia menyembah benda-benda tersebut dengan maksud meminta pertolongan atau berdo'a kepada roh-roh nenek moyang.

b. Animisme, paham yang mempercayai bahwa tiap benda (baik yang hidup dan yang tak hidup) memilik roh-rohnya tersendiri. Sehingga penganut paham ini menyembah-menyembah benda-benda yang demikian.

c. Politeisme, adalah paham yang menganut banyak tuhan dalah hal ini adalah dewa. Mereka percaya bahwa di dunia ini diatur oleh banyak dewa-dewi, seperti dewi hujan, dewa petir, dewa bencana, dan sebagainya.

d. Henoteisme, adalah paham menganut banyak tuhan juga namun diantara tuhan-tuhan tersebut terdapat tuhan yang paling mendominasi (pemimpin).

e. Monoteisme, adalah paham yang menganut tuhan tunggal.

2. Pemikiran Umat Islam
    Sebelumnya pemikiran dalam umat islam terbagi menjadi tiga, yaitu liberal, tradisional, dan bersifat diantara keduanya. Umat islam hanya mempercayai satu tuhan yaitu Allah SWT, namun mereka mempunyai pemikiran sendiri dalam perbuatan-perbuatan yang mereka lakukan di dunia.

a. Aliran Mu'tazillah, aliran ini menganut bahwa tindakan atau perbuatan yang dilakukan harus berdasarkan akal dan pikiran, karena itulah penganut aliran ini disebut kaum rasionalis.

b. Aliran Qodariah, aliran ini menganut bahwa manusia bebas berbuat sesuka hatinya (enjoy your life).

c. Aliran Jabariyah, aliran ini mempercayai bahwa semua tingkah laku dan perbuatan manusia itu ditentukan oleh Tuhan.

d. Aliran Asy'ariyah dan Maturidiyah, aliran ini bersifat ambigu karena mempercayai pendapat diantara Qodariah dan Jabariyah.

Iman --- Percaya --- Hati, lisan, dan perbuatan.
Iman adalah percaya pada suatu hal baik yang berwujud dan tidak berwujud.
Iman kepada Allah adalah percaya dan meyakini bahwa Allah itu ada, dan Allah itu Maha Esa.
Wujud dari Iman memenuhi dimensi bathiniah dan lahiriah.

Proses terbentuknya Iman :

1. Memilih jodoh (pendidikan pra nikah) kaena aqidahnya (hadis nabi).
2. Pendidikan pra natal/ dalam kandungan (sebelum kelahiran)
3. Faktor Lingkungan.

Metode Dalam Mempelajari Islam dan Kesalahpahaman dalam Memandang Islam

Ada beberapa metode dalam mempelajari islam. Semua metode tersebut diperlukan agar kita dapat memahami agama islam secara menyeluruh atau secara integral. Berikut adalah beberapa metode dalam mempelajari islam :

1. Islam harus dipelajari dari sumber yang asli, maksudnya, dalam mempelajari agama islam kita harus mempelajarinya dari sumber yang terpercaya yaitu Al-Qur'an dan Hadis Rasul. Karena, semua tentang islam terdapat pada kitab Al-Qur'an dan Hadis Rasul sebagai penjelasnya.

2. Hendaknya dipelajari dari kepustakaan yang ditulis oleh ulama-ulama besar (Paham islam), maksudnya adalah kita setelah mempelajarinya dari sumber asli harus juga mempelajari dari buku-buku yang ditulis oleh ulama-ulama besar. Karena para ulama tersebut sudah mendalami islam, sehingga buku-buku hasil karya mereka dapat dijadikan bahan untuk mempelajari islam.

3. Harus dipahami secara integral, menyeluruh, dan kaffah. Maksudnya adalah dalam mempelajari islam kita tidak boleh setengah-setengah dalam mempelajari. Karena Islam adalah satu kesatuan yang mengatur hidup manusia. Selain itu, apabila dipelajari secara setengah-setengah, maka setan dapat dengan mudah mempengaruhi kita. Semua itu diterangkan di Al-Qur'an surah Al-Baqoroh ayat ke 268 :

الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاءِ ۖ وَاللَّهُ يَعِدُكُمْ مَغْفِرَةً مِنْهُ وَفَضْلًا ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
Artinya : Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengatahui. (Al Baqoroh : 268)

4. Mempelajari Islam bukan kenyataan umat Islam. Maksudnya adalah kita itu harus mempelajari islamnya, buka kenyataan-kenyataan tentang umat islam. Misalnya, ada kenyataan bahwa bom bunuh diri dilakukan dalam rangka syahid oleh umat islam. Itu adalah kenyataan umat islam, bukan islamnya. Islam tidak memperbolehkan umatnya membunuh dirinya sendiri, bahkan bunuh diri mendapat ganjaran api neraka. Surah Al An'am ayat 153 menerangkan tentang mempelajari islam bukan mempelajari keadaan umat islam.

وَأَنَّ هَٰذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ ۖ وَلَا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيلِهِ ۚ ذَٰلِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Artinya : dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa. (Al - An'am : 153)

Selain itu, masyarakat sekarang seringkali salah paham dalam memandang islam. Padahal hal tersebut tidaklah baik. Berikut adalah kesalahpahaman dalam memangdang islam :

1. Setiap yang berasal dari Arab adalah Islam (Padahal tidak semuanya demikian).

2. Keterjebakan dalam ritualistik dalam berislam (Masih menganut budaya-budaya sendiri, misal mencampur adukkan antara budaya jawa dan islam).

3. Kepuasaan dengan simbol dalam Islam (Sudah puas hanya dengan memiliki simbol islam saja).

4. Mementingkan tradisi daripada syari' (mendahulukan budaya asal daripada islam, hampir sama dengan mencampur adukkan).

5. Seringkali memberi pemahaman literal (paham diri sendiri), dan melupakan Al-Qur'an dan Sunnah.

Rusaknya Moral Anak Bangsa

Rusaknya Moral Anak Bangsa
Oleh
Andra Kurniahadi
NIM 21060113130117

Pada zaman sekarang, zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan di mana teknologi dan sistem informasi berkembang dengan pesat. Zaman di mana alat -  alat canggih dibuat untuk memenuhi kebutuhan manusia. Zaman di mana semua informasi dapat tersebar dengan cepat hanya dalam hitungan menit saja. Zaman di mana moral anak – anak bangsa dirusak oleh masuknya kebudayaan luar, yang masuk melalui teknologi dan sistem informasi. Semua itu tidak dapat dipungkiri, bahwa perkembangan teknologi dan sistem informasi berdampak buruk bagi bangsa ini. Setidaknya, itulah yang dapat kita lihat saat ini. Seringkali kita lihat, baca dan dengar di media – media masa, seperti televisi, koran, dan radio. Banyak sekali pemberitaan mengenai rusaknya moral anak bangsa. Semua itu seperti menjadi makanan publik sehari – hari, ibarat tiada hari tanpa berita –berita tersebut. Dan itu semua terjadi hampir di seluruh wilayah bangsa ini. Ke mana larinya kebudayaan bangsa ini yang santun? Di mana kepribadian bangsa ini yang ramah? Apa yang terjadi dengan moral bangsa ini? Pertanyaan – pertanyaan itu selalu terngiang – ngiang di telingaku. Suara – suara yang terdengar bertanya – tanya kepadaku, seolah semua ini adalah salahku. Ke mana larinya kebudayaan bangsa ini yang santun? Di mana kepribadian bangsa ini yang ramah? Apa yang terjadi dengan moral bangsa ini? Pertanyaan – pertanyaan ini selalu datang menghantuiku. Mengikuti setiap langkahku, yang dulu tidak mengetahui apa yang sedang terjadi. Sejak bebrapa tahun yang lalu aku mencari jawabanya. Aku mencari dan terus mencari. Hinga aku pun pernah memutuskan menyerah untuk mencari tahu jawaban – jawaban dari pertanyaan – pertanyaan yang selalu berbisik kepadaku.
Namun, sekarang aku  mengetahuinya. Aku mengetahui jawaban – jawaban dari pertanyaan tersebut. Ya, bangsa ini sekarang sedang dijajah. Dijajah dengan dirusaknya moral generasi penerus bangsa ini. Bangsa ini sedang dijajah. Bangsa ini sedang dijajah. Bangsa ini sedang dijajah. Dijajah dengan cara menghancurkan kebudayaan luhur bangsa ini. Semua kepribadian milik bangsa ini menghilang. Moral bangsa ini mulai dicabut dari akarnya, yaitu para generasi penerus bangsa. Semua budaya luhur kita yang menjunjung rasa kemanusiaan perlahan akan sirna. Semua hal yang menjadi ciri khas bangsa ini akan musnah. Bagai tulisan yang ditorehkan di atas pasir pantai, yang kemudian terhapus oleh deburan ombak yang menghantamnya. Tidak bisa kita pungkiri, perkembangan teknologi dan informasi juga kita perlukan. Demi mengejar ketertinggalan kita dari bangsa – bangsa lainnya. Namun sepertinya kita sudah terjebak, kita sudah terlalu dimanjakan dengan hadirnya teknologi yang serba canggih saat ini, hingga kita tidak menyadari apa maksud tersembunyi dari hadirnya teknologi – teknologi canggih tersebut. Teknologi yang seharusnya dapat membawa bangsa kita maju di dunia ilmu pengetahuan, yang dapat membuat bangsa ini mengejar ketertinggalannya dari bangsa lain, justru perlahan menjadi belati yang menusuk jantung bangsa ini dari belakang secara perlahan. Semua itu terjadi, karena penyalahgunaan teknologi dan sistem informasi yang terus berkembang pesat saat ini. Moral anak bangsa dirusak secara tidak langsung dan tanpa mereka sadari. Walaupun mereka sadar, namun semua itu sudah terlambat. Karena saat mereka sadar, mereka sudah sangat banyak menyerap informasi yang seharusnya belum pantas untuk diketahui oleh mereka.
Kita ambil contoh pada teknologi media gambar dan suara, yaitu televisi. Acara – acara yang  ditayangkan televisi tidak semuanya bagus untuk ditonton oleh anak – anak bangsa ini. Acara yang bagus mungkin ada beberapa, namun acara – acara yang tidak bagus justru lebih banyak daripada acara yang bagus. Acara yang bagus adalah acara yang memberikan informasi mengenai ilmu pengetahuan, pendidikan karakter, dan lainnya. Sedangkan acara yang tidak bagus adalah acara yang memuat konten – konten negatif dari manusia, misalnya acara yang mengisahkan konflik antara tokoh antagonis dan tokoh protagonist. Si tokoh protagonist dalam tayangan telvisi adalah orang yang bisa dibilang super baik. Bagaimana tidak, ia terlalu sabar dalam menghadapi semua kelakuan dari tokoh antagonis. Sabarnya tokoh protagonis ini sudah keterlaluan, bahkan bisa dikatakan mustahil. Karena kesabaran manusia itu batasnya tiga kali, apabila melebihi angka tersebut, maka manusia harus membela dirinya sendiri agar harga dirinya tidak diinjak – injak oleh orang lain. Kisah sabarnya tokoh protagonis ini secara tidak langsung mengajari anak bangsa ini yang menonton tanyangan acara tersebut. Acara tersebut mengajarkan anak bangsa agar mereka menjadi pengecut, agar mereka menjadi orang – orang yang tidak bisa melindungi harga dirinya masing – masing. Apabila hal ini terus berlanjut, maka semua anak bangsa yang menonton acara tersebut akan mau dilakukan apapun kepada mereka meski hal tersebut bisa melukai mereka. Semua itu merupakan ajaran dari tayangan tokoh protagonis yang terlalu baik tadi, dan itu baru sebagian kecil contoh tayangan televisi  yang buruk dan tidak layak untuk dilihat dan didengar oleh anak bangsa. Masih banyak tanangan – tayangan telvisi yang lebih merusak lagi. Contohnya yaitu acara – acara televisi yang banyak mengumbar aurat wanita dan aurat laki – laki. Aurat merupakan bagian tubuh dari manusia yang harus ditutupi, karena itu merupakan sebagian dari kemaluan manusia. Banyak sekarang kita lihat, acara – acara di televisi yang mempertontonkan adegan – adegan yang tidak layak dilihat dan didengar oleh anak bangsa. Bahkan semua tayangan tersebut tidak berbatas pada tayangan real atau live action semata. Tayangan – tayangan yang bersifat tidak nyata pun juga, semisal kartun, anime, dan masih banyak lagi, juga mempertontonkan hal – hal yang tidak seharusnya ditonton oleh generasi penerus bangsa ini. Sehingga anak – anak bangsa banyak mengetahui apa yang seharusnya belum pantas untuk mereka ketahui. Hakikatanya, anak – anak itu bermain. Belum pantas untuk diajari hal – hal yang demikian. Namun bukan pula bermain dalam artian bermain dengan teknologi dan sistem informasi saat ini. Permainan yang dimaksud adalah permainan daerah dari bangsa ini yang merupakan warisan dari nenek moyang bangsa ini. Bisa kita perhatikan, semua permainan tradisional bangsa ini merupakan permainan yang melatih anak bangsa untuk menjunjung sportifitas, kerja sama antar anggota tim pada permainan berkelompok, serta juga dalam menyusun strategi untuk menghadapi suatu masalah. Namun, sangat disayangkan. Lagi – lagi teknologi dan sistem informasi pun merasuki dunia tersebut, seolah mereka bisa memasuki dunia apa saja yang mereka kehendaki. Zaman sekarang tidak sedikit peralatan canggih berupa konsol – konsol game atau permainan yang dibuat untuk bermain satu sampai lebih dari satu game. Adanya konsol – konsol tersebut juga dapat merusak moral anak bangsa ini. Di mana saat anak bangsa memainkan permainan menggunakan sebuah konsol game, anak tersebut tidak banyak bergerak melainkan hanya menakan – nekan tombol pada kontroler untuk menggerakan atau memberi perintah pada karakter dalam permainan yang sedang ia mainkan. Dan hal itu tentu saja membuat mereka menjadi malas untuk bergerak, dan melakukan hal apapun. Karena menurut mereka bermain game lebih mengasyikkan dari apapun. Sehingga apabila mereka dimintai pertolongan ataupun dipanggil oleh orang tua mereka pada saat mereka sedang bermain permainan di konsol, maka mereka tidak akan menghiraukannya. Di sini sudah dapat kita lihat, bahwa moral anak bangsa sudah rusak. Mereka menjadi durhaka kepada orang tuanya hanya karena sebuah permainan pada konsol game. Sehingga tidak salah bahwa teknologi berupa konsol game  merupakan salah satu dari contoh teknologi yang dapat merusak moral anak bangsa.
Selain itu, perkembangan informasi yang sangat cepat juga seolah tidak mau untuk kalah dalam perusakan moral anak bangsa ini. Informasi berupa konten – konten pornografi dan semua hal yang berhubungan dengannya tersebar dengan cepat melalui teknologi dan sistem informasi, contohnya adalah internet. Pada zaman sekarang siapa yang tidak kenal dengan internet, siapa yang tidak pernah menjelajah dunia maya. Semua orang rata – rata pernah mengakses internet dan berselancar di dunia maya. Dan setiap harinya, rata – rata mereka menghabiskan waktu 4 – 6 jam hanya untuk menjelajahi internet. Sebenarnya internet tersebut merupakan teman belajar yang baik bagi anak bangsa ini apabila memang digunakan memang untuk tujuan belajar. Seperti mengunduh soal – soal mata pelajaran, mencari informasi mengenai perkembangan iptek di dunia, mencari – cari hal – hal yang berhubungan dengan minat dan bakat mereka, dan masih banyak lagi. Sehingga apabila digunakan untuk hal yang demikian, internet merupakan teman belajar yang baik, karena informasi – informasi hamper semuanya ada di dalamnya. Namun, tidak jarang juga internet disalahgunakan. Baik secara sengaja, iseng – iseng ataupun tidak sengaja. Memang di internet ada informasi yang memberikan kita pengetahuan yang bermanfaat dan positif, tapi sisi positif selalu didampingi dengan sisi negatif, begitu juga hal yang bermanfaat pasti didampingi oleh hal yang tidak bermanfaat. Bagai tali tambang yang melilit – lilit, itulah pengibaratan yang sesuai untuk itu. Kebanyakan anak bangsa ini baik sengaja maupun tidak sengaja mengakses konten negatif dan tidak bermanfaat untuk mereka, bahkan belum layak untuk diketahui oleh mereka. Misalnya, konten – konten porno, baik berupa gambar, suara, bahkan video. Semua hal itu dapat merusak moral anak bangsa ini. Lihatlah sekarang, banyak sekali pemberitaan mengenai pemerkosaan yang dilakukan oleh pelajar, perlakuan tidak senonoh yang dilakukan oleh pelajar, bahkan lebih gilanya lagi mereka merekam perbuatan mereka dan menyebar luaskannya di internet. Sehingga semua orang bisa melihat mereka. Sudah dapat dikatan bahwa moral anak bangsa ini sudah ¾ hancur, tinggal bagaimana kita dapat mempertahankan ¼ bagian lagi yang belum hancur. Demi mempertahankan Negara ini dari semua hal yang tidak pantas dilakukan untuk mengisi kemerdekaan. Bukankah kemerdekaan merupan hasil dari perjuangan para pahlawa? Bukankah mereka berjuang dengan penuh peluh yang bercucuran dan darah yang mengucur dari sobekan luka demi memerdekan Negara ini? Bukankah semua jiwa dan raga mereka  kobarkan demi tanah air tercinta ini? Sungguh memprihatinkan bangsa ini apabila terus terjebak dalam kelamnya sisi negatif dari teknologi dan informasi. Oleh karena itu, kita selaku anak bangsa ini, penerus bangsa ini, generasi yang akan meminpin bangsa ini kelak. Haruslah kita pandai – pandai menyaring semua yang masuk dari luar, karena tidak semua yang berasal dari luar itu adalah baik. Semua itu harus kita lakukan agar Sang Merah Putih tetap berkibar diseluruh wilayah bangsa ini. Bangun rasa nasionalisme kita dalam menghadapi perkembangan zaman yang semakin keras dan gila ini. Satukan semangat kita, lindungi moral anak bangsa ini yang merupakan generasi penerus bangsa ini. Indonesia merdeka!