Laman

Jumat, 22 Agustus 2014

Wanita : Jilbab Punuk Unta VS Punuk Alien

Assalamu'alaykum Warohmatullahiwabarokaatuh...
Selamat pagi teman-teman.... Apa kabar? Semoga saja Insya Allah dalam keadaan baik dan sehat... Aammiinn...

Jum'at di pagi hari adalah waktu yang cukup indah untuk memulai kegiatan untuk hari ini, lebih enak lagi apabila sudah sarapan beberapa suap nasi dengan lauk yang sudah pastu harus bergizi.. Sehingga tubuh ini dapat beraktifitas sesuka hati untuk mendapatkan ridho dan rizki dari Illahi....

Nah, pagi ini Andra akan melunasi janji Andra mengenai artikel Punuk Unta VS Punuk Alien...Semua tulisan yang ada nanti adalah menurut pandang dari Andra sendiri ditambah dengan beberapa sumber dari internet... Sehingga, kalaupun ada kesalahan mohon untuk dimaafkan karena manusia itu tidak pernah terlepas dari kesalahan... Semoga teman-teman dapat mengambil manfaat dari tulisan ini...

Ini dia.... !!! Tarrraaa... :D

Jilbab, kerudung, atau apapun namanya itu merupakan suatu pakaian untuk muslimah di mana yang difungsikan sebagai penutup aurat dari ujung kepala hingga menutupi dada. Untuk selanjutnya kita sebut dengan satu nama saja, yaitu JILBAB.
Jilbab merupakan ciri pakaian muslimah. Seorang wanita yang mengaku beragama Islam, sudah sewajarnya mengikuti cara berpakaian yang menutupi aurat, salah satunya yaitu dengan mengenakan jilbab tersebut.

Kriteria pemakaian jilbab adalah dengan menutupi ujung kepala hingga dada, dan tidak menampakkan lekuk tubuh. Jadi, jilbab yang dikenakan haruslah sedikit longgar dan tidak tembus pandang. Karena, banyak jilbab-jilbab sekarang ini yang ketika dikenakan masih dapat memperlihatkan rambut si pengguna, ada pula jilbab yang sangat pendek sehingga tidak menutupi dada pengguna. Menurut Andra, tentu saja hal ini sudah melenceng dari apa apa yang telah diajarkan dalam Islam.

Berikut firman Allah SWT dalam surah Al-Ahzab ayat 59 :


يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْلأزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْجَلابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُغَفُورًا رَحِيمًا (٥٩)

Artinya : "Hai Nabi, Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin : "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya[**] ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS Al Ahzab:59)
[**] Jilbab ialah sejenisbaju kurung yang lapang yang dapat menutup kepala, muka dan dada.

Berikut firman Allah SWT dalam surah An-Nur ayat 31 :

وَقُلْلِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَفُرُوجَهُنَّوَلا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَبِخُمُرِهِنَّعَلَى جُيُوبِهِنَّ وَلا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلالِبُعُولَتِهِنَّ أَوْآبَائِهِنَّ أَوْ آبَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْأَبْنَائِهِنَّ أَوْأَبْنَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِيإِخْوَانِهِنَّأَوْ بَنِي أَخَوَاتِهِنَّ أَوْ نِسَائِهِنَّ أَوْ مَامَلَكَتْأَيْمَانُهُنَّ أَوِ التَّابِعِينَ غَيْرِ أُولِي الإرْبَةِ مِنَالرِّجَالِ أَوِ الطِّفْلِالَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا عَلَى عَوْرَاتِالنِّسَاءِ وَلا يَضْرِبْنَبِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَمِنْ زِينَتِهِنَّ وَتُوبُوا إِلَىاللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَاالْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ (٣١)

Artinya : " Katakanlah kepada wanitayang beriman: "Hendaklah mereka menahanpandangannya, dan kemaluannya, danjanganlah mereka Menampakkan perhiasannya,kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. dan hendaklah mereka menutupkan kainkudung kedadanya, dan janganlahMenampakkan perhiasannya kecuali kepada suamimereka, atau ayah mereka, atauayah suami mereka, atau putera-putera mereka,atau putera-putera suami mereka,atau saudara-saudara laki-laki mereka, atauputera-putera saudara lelakimereka, atau putera-putera saudara perempuanmereka, atau wanita-wanita Islam,atau budak- budak yang mereka miliki, ataupelayan-pelayan laki-laki yang tidakmempunyai keinginan (terhadap wanita) atauanak-anak yang belum mengertitentang aurat wanita. dan janganlah merekamemukulkan kakinyua agar diketahuiperhiasan yang mereka sembunyikan. danbertaubatlah kamu sekalian kepada Allah,Hai orang-orang yang beriman supayakamu beruntung." (QS An Nuur:31)

Dari ayat Al-Qur'an di atas maka dapat disimpulkan bahwa menutupi aurat termasuk juga berjilbab adalah perintah Allah yang hukumnya wajib untuk dilaksanakan. Semua itu dilakukan bukan tanpa alasan, semua itu agar para wanita lebih mudah untuk dikenal, dan tidak diganggu oleh orang lain.

Sejauh ini, Andra rasa mengerti mengenai jilbab secara garis besar... Oke kita lanjutkan lagi ya...

Camel Hum Jilbab alias Jilbab punuk unta, bukanlah hal yang aneh lagi melihat teman-teman kita, atau orang lain mengenakan jilbab tapi ada tonjolan rambut di belakang kepalanya. Kalau menurut Andra sih, hal seperti ini agak aneh untuk dilihat karena kadangkala ada yang gumpalan ikatan rambutnya itu terlalu besar, mungkin hal itu dikarenakan rambutnya yang terlalu panjang, mungkin...
Nah, camel hump jilbab ini cukup ngetrend dikalangan jilbabers sekalian. Penyebab boomingnya camel hump jilbab ini tidak lain tidak bukan karena pengaruh televisi yang menampilkan para artis mengenakan jilbab dengan model seperti ini. Sehingga, karena para artis memakainya, masyarakat berpikir bahwa ini adalah keren, dan SIMSALABIM! jadilah trend camel hump jilbab.

Bukan hanya tidak terlalu sedap untuk dipandang bahkan sebenarnya jilbab punuk unta ini telah dilarang oleh Rasulullah SAW berikut hadistnya :

“Ada dua golongan penduduk neraka yang belum aku melihat keduanya, (1) Kaum yang membawa cemeti seperti ekor sapi untuk mencambuk manusia (maksudnya penguasa yang dzalim) dan (2) perempuan-perempuan yang berpakaian tapi telanjang, cenderung kepada kemaksiatan dan membuat orang lain juga cenderung kepada kemaksiatan. Kepala-kepala mereka seperti punuk-punuk unta yang berlenggak-lenggok. Mereka tidak masuk surga dan tidak mencium bau wanginya. Padahal bau wangi syurga itu tercium dari jarak perjalanan sekian dan sekian waktu (jaraknya jauh sekali).” (HR. Muslim dan yang lainnya).

"Penafsiran yang masyhur makna “kepala-kepala mereka seperti punuk-punuk unta” adalah mereka membuat kepala mereka menjadi nampak besar dengan menggunakan kain kerudung atau selempang dan lainnya yang digulung di atas kepala sehingga mirip dengan punuk-punuk unta.

Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani dalam fatwanya menyatakan, seorang wanita mengumpulkan (menggelung/sanggul) rambutnya di atas lehernya dan di belakang kepalanya yang membentuk benjolan sehingga ketika wanita itu memakai hijab, terlihat bentuk rambutnya dari belakang hijabnya  adalah kesalahan yang terjadi pada banyak wanita yang memakai jilbab. Sesungguhnya hal ini menyelisihi syarat hijab yang telah kukumpulkan dalam kitabku “Hijab al-Mar’ah al-Muslimah 
minal Kitab was Sunnah”.

Di antara syarat-syarat tersebut adalah pakaian mereka tidak membentuk bagian tubuh atau sesuatu dari tubuh wanita tersebut, oleh karena itu tidak boleh bagi seorang wanita menggelung rambutnya dibelakang kepalanya atau disampingnya yang akan menonjol seperti itu, sehingga tampaklah bagi penglihatan orang, walaupun tanpa sengaja bahwa itu adalah rambut yang lebat atau pendek. Maka, wajib untuk mengurainya dan tidak menumpuknya. (Fatwa ‘Al-Lajnah Ad-Da’imah).

Semoga para Muslimah berjilbab segera menyadarinya dan segera mengubah gaya jilbabnya. Para perancang busana Muslimah juga hendaknya diberitahu dan menyadari agar merancang jilbab yang sesuai dengan syariat Islam. Wallahu a’lam.*" (dikutip dari 
http://inilahrisalahislam.blogspot.com/2013/09/jilbab-punuk-unta-dilarang-dalam-islam.html)

Nah, menurut Andra sudah seharusnyalah kaum wanita muslimah meninggalkan cara berjilbab seperti ini. Mungkin tidak bisa serta merta, tetapi apabila kita memang niat Insya Allah ada jalan.
Andra pernah mencoba bertanya kepada beberapa subjek, kebanyakan alasan mengenakan jilbab model ini adalah karena PANAS. Memang Andra tidak pernah mengenakan jilbab ataupun merasakannya karena saya laki-laki. Tetapi ingat pepatah ala bisa karena biasa? Yah begitulah kira-kira, Insya Allah nantinya kalau sudah terbiasa tidak akan panas lagi. Andra kasih tips nih teknik berhijab supaya tidak terlalu panas.
Teknik Berkuncir yang baik

Jilbab Punuk UNTA VS PUNUK ALIEN... :D

Andra membayangkan bagaimana jadinya kalau lama-lama jilbab punuk unta ini terus menyebar dan keluarlah desain-desain model jilbab seperti ini yang baru. Lama-lama yang ada bukan lagi punuk unta, tetepi PUNUK ALIEN... Dengan begini teori evolusi darwin sudah terbukti... -_-
Kerudung Alien
Jilbab punuk Unta -----> Jilbab punuk Alien
Ini berarti kita adalah saudaranya alien dong? -_-'


Nggak mau kan nogkrong bareng alien? Syerem banget... -_-'

Nah, semoga tulisan yang Andra buat ini dapat bermanfaat untuk kita semua... Aammiinn...
Tentunya tulisan ini tidaklah sempurna maka apabila ada kesalahan mohon untuk dimaafkan...
Apabila teman-teman ingin tau lebih lanju mengenai Jilbab atau hal seputar itu, teman-teman dapat mencarinya di internet atau bertanya kepada oang yang sudah ahli semisal Ustadz...

Di akhir, Andra mau bagi-bagi beberapa gambar yang Andra kebetulan peroleh dari internet...
So, Daah... :D

Wassalamu'alaykum Warohmatullahiwabarokatuh...

Gambar-gambar dari Oom Google : 
















Kamis, 21 Agustus 2014

Hindarilah Pacaran

Assalamu'alaykum Warohmatullahiwabarokatuh...

Selamat Malam semuanya...
Andra kembali lagi nih, pada malam yang indah ini dengan bertemankan bintang-bintang gemerlap yang menghiasi sunyinya waktu setelah senja ini... Semakin mendekati dini hari, semakin bertambah senyap suasana ini dan hanya diiringi suara jangkrik yang sedang bernyanyi dan menari hari bagai orkestra malam hari yang cukup indah untuk dinikmati, sebuah simfoni yang dapat menyejukkan hati...

Nah, sebelum Andra melunasi janji beberapa hari yang lalu... Andra mau berbagi sedikit nih, mengenai pacaran... Jujur semenjak mengalami sendiri berpacaran dengan beberapa orang, suasana hati mungkin sedikit menjadi lebih bahagia... Seakan hari-hari yang tengah kita jalani pada kehidupan ini adalah sungguh sempurna... Bagai dunia ini hanya milik berdua semata...

Namun, semua kesenangan itu hanya bersifat sementara... Pacaran perlahan membawa dampak negatif yang mungkin untuk sebagian orang susah untuk dihindari... Dampak negatif ini memengaruhi jiwa dan kepribadian orang yang sedang mengalami proses pacaran ini... Misal : "Suka galau karena dia" hal seperti ini merupakan hal negatif yang seharusnya tidak terjadi. Karena, siapakah dia yang bisa membuat kamu galau. Dia bukan siapa-siapa kamu, dia hanya orang yang kebetulan bertemu kamu dan sekedar ingin mencoba merasakan bagaimana sih rasanya berpacaran itu, namun tidak semua orang seperti itu mungkin hanya sebagian saja.
Tetapi tetap saja, hal tersebut memengaruhi diri kita. Kita yang seharusnya produktif, berkarya, dan berinovasi dengan kreatifitas yang kita miliki, malah menjadi seperti demikian. Sungguh sangat disayangkan, hidup kalian menjadi kurang berguna hanya untuk hal seperti itu.
Contoh kasus di atas mungkin tidak terjadi pada setiap orang... Bahkan mungkin hanya segelintir saja...
Walaupun demikian, sebaiknya kita itu menjauhi pacaran. Kalau dilihat, bukankah gaya pacaran sekarang seperti orang yang sudah menikah saja. Kemana-mana berdua, makan berdua, pegang-pegangan dan lain sebagainya.
Tetapi taukah teman-teman semuanya, bahwa semua hal tersebut mendekati zina. Padahal kita disuruh jangan mendekati Zina. Mendekatinya aja dilarang, apalagi melakukannya benar-benar.

Oleh karena itu, karena Alhamdulillah Andra Insya Allah sudah sadar mengenai hal tersebut... Andra ingin teman-teman untuk menjauhinya... Semua itu untuk kebaikan diri kita sendiri, bahkan untuk kebaikan orang lain pula..
Mungkin, nantinya ada teman-teman yang kurang setuju atau bahkan tidak setuju mengenai tulisan ini...
Andra mohon maaf, karena Andra hanyalah manusia biasa yang tidak terlepas dari dosa, dan seringkali melakukan kesalahan...
Semoga tulisan ini dapat membuka mata hati kita semua... Aammiinn...

Wassalamu'alaykum Warohmatullahiwabarokatuh...

Minggu, 10 Agustus 2014

Kupu-Kupu Merah : Chapter 2 - Namaku Andita Fitriani

Untuk pertama kalinya, aku dihukum berdiri di depan kelas. Ironisnya, hal tersebut terjadi pada saat aku baru mulai bersekolah di sekolah yang baru. Sekarang, bagaimana tanggapan teman-temanku yang baru ini. Apakah aku sudah dicap buruk oleh mereka atau dicap anak nakal. Jawabannya yah mungkin saja demikian.

Iseng-iseng aku mencoba memperhatikan isi ruang kelas ini sekaligus mencoba menghibur diri. Kuedarkan pandanganku ke setiap penjuru kelas. Setelahku perhatikan dengan seksama, kelas ini cukup indah, dengan kombinasi warna hijau dan biru, dan beberapa hiasan dinding yang terpajang. Di bagian belakang  ada sebuah peti yang cukup besar ukuran 1m x 50cm x 1m. Meja-meja terbuat dari bahan kayu sedangkan kursi dari bahan logam, mungkin dari besi kataku mengira-ngira. Yang paling mewah dari semua itu adalah meja guru, berbahan dasar kayu yang dilapisi kaca diatasnya, yang sebelumnya telah dilapisi sejenis alas hijau terlebih dahulu. Kursi guru ini adalah kursi putar-putar aku menyebutnya, karena kalau duduk di sana bisa berputar. 

Tak cukup mengamati ruang kelas ini, pandanganku pun merambah ke penghuninya. Seorang siswa yang duduk di kanan terdepan kelihatan sedang menuliskan sesuatu, yang dibelakangnya kelihatan sedang mengetuk-ngetuk bibir dengan pena yang sedang dipegannya. Ada pula yang terkantuk-kantuk, bahkan ada pula yang sudah tertidur dengan sekali-kali bangun ibarat lampu pijar yang kekurangan daya, sebentar-sebentar redup sebentar-sebentar terang. Selebihnya semua keadaan siswa di kelas ini sama, tegang. Pandanganku terhenti ke seorang gadis, teman sebangkuku yang sudah ikut andil dihukum berdirinya aku didepan kelas. Tapi entah kenapa, pandangannya kosong menatap ke luar jendela. Aku jadi penasaran kenapa dia bisa seperti  itu, apakah ada hal yang dipikirkannya? Entahlah, aku tidak terlalu peduli. Karena dia sudah membuatku dihukum berdiri di depan kelas seperti ini. Ku umpat-umpat dia dalam hati, tapi hal tersebut tidak berlangsung lama karena bel tanda waktu istirahat telah berbunyi. Pak Gentong pun mengakhiri pelajarannya dengan muka yang mesam-mesem.

“Ya nak-anak, kupcukup pelajaran hari ini... Jangan lupa pekerjaan mahrumah yang bapak riberi tadi, dikerjakan! Lusa pulkumpulkan di meja bapak...”
“Baik pak...” koor seluruh siswa di ruang kelas tersebut, kecuali aku. Mau gimana lagi, aku kan lagi dihukum didepan kelas jadi tidak memperhatikan pelajaran si Pak “Yetakye” ini. “Ndre, lain kali jangan diulangi lagi ya...” pesan Pak Gentong sebelum keluar kelas.
Baru saja punggung Pak Gentong menghilang setelah keluar dari kelas, suasana kelas ini berubah seketika. Aku yang baru saja kembali ke tempat dudukku segera dikerumuni beberapa siswa-siswi yang ingin berkenalan lebih jauh. Aku hampir dibuat sesak nafas oleh mereka. Seolah menyadari aku yangg sedikit kesulitan bernafas, mereka lalu memberikan sedikit ruang kepadaku.
“Wah, berani betul kau anak baru... Kita-kita aja tidak ada yang berani dengan Pak Gentong...” katanya sambil menepuk-nepuk pundakku. Aku sedikit keheranan dengan perkataan dia. “Oh iya sampai lupa, namaku Frans.. Nama kau Andre kan? Salam kenal ya..” kembali ia menepuk-nepuk pundakku. “Salam kenal juga Frans” kataku sambil mengulurkan tangan untuk mengajaknya jabat tangan. Sepertinya Frans ini ada keturunan bataknya, soalnya gaya bicaranya itu agak-agak gimana gitu. Setelah si Frans, banyak teman-teman lain yang juga berkenalan denganku, ada Boni, Ade, Bela, dan masih banyak lagi, kecuali cewek yang duduk di samping tempat dudukku tadi. Kebanyakan dari teman-teman baruku ini menanyakan bagaimana caranya biar bisa berani sama Mr. Gentong, tapi hanya aku jawab dengan senyuman saja karena aku tadi memang benar-benar tidak sengaja dan belum memahami karakter guru-guru yang mengajar di sini. Jadi, aku sudah bertekad untuk mengadakan survey tentang guru-guru terhitung mulai besok pagi sampai dengan selesai.

Lamunanku buyar ketika Frans kembali menghampiriku untuk mengajak pergi ke kantin. “Oii Ndre, ke kantin aja yuk... Kau harus mencicipi masakan di kantin Mbok Darmi...” ajak Frans dengan wajah nyengirnya. “Boleh juga tuh... Ajak yang lain juga ya..”. Hubungan pertemanan akan segera terjalin dengan baik apabila kita bersikap ramah terhadap teman-teman baru kita. “Bela, ikutan ke kantin yuk..”. “Boleh juga, ayuk..” jawab Bela. “Ndre, cuman Bela yang diajak? Aku nggak ya Ndre?” kata Boni merajuk. Sedikit gambaran, si Boni ini memiliki perawakan tinggi, agak gendut, rambut dipotong cepak, dan hobi sekali makan. “Hahaha, sorry Bon... Iya deh aku ajak juga, aku traktir malah” sebuah ajakan traktir yang akan kusesali nantinya. “Jadi Cuma Boni aja yang diajak dan ditraktir Ndre? Aku nggak?” si Ade ikut-ikutan merajuk sambil menarik-narik bajuku, dalam hati aku berkata “Memangnya aku ini Ibu kamu... Pake acara tarik-tarik baju segala”. Tapi tak urung pula, si Ade juga aku ajak dan aku traktir. Bahkan bukan cuma mereka berdua saja, Frans dan Bela juga merajuk minta ditraktir. Akhirnya aku mentraktir empat orang sekaligus, aku pikir tidak apa-apa mentraktir sekali-sekali, hitung-hitung amal. Jadilah kami berempat berjalan bersama menuju kantin sekolah. Tentu saja tujuan dari kami cuma satu sesuai promosi dari Frans, yaitu kantinnya Mbok Darmi.

*

“Boni! Kemarikan menunya... Kau ini gimana sih? Harusnya Andre dulu yang lihat, dia kan yang traktir... Kalau kau nanti saja...” kata si Frans sambil melotot ke arah Boni, dipelototin seperti itu membuat Boni tersenyum kecut lalu tertunduk ke bawah, Boni yang malang. “Nih, Ndre... Kau dulu yang pilih menunya...” Kata Frans sambil menyodorkan menu kepadaku. “Wah, aku bingung nih... Aku ikut kamu aja ya Frans... Sekalian samain aja semuanya” Kataku pada Frans, karena jujur melihat menu itu serasa semuanya ingin ku pesan dan ku makan. Aku memang suka makan, karena makan adalah tengahku Andre “makan” Kurniawan. Namun, anehnya badan ku begini-begini aja, nggak kelihatan gemuk sedikitpun.
Jadi, akhirnya kamu semua sepakat memesan Bakso Tenis Spesial Enak Lezat Sedap dan Mantap. Aku tidak mengerti, kenapa nama bakso ini panjang sekali. Mungkinkah bakso ini sungguh enak sehingga Enak Lezat Sedap dan Mantap.

“Yeeeeee, baksonya udah datang... :D” Kata Boni tiba-tiba. Aroma bakso yang satu ini sungguh menggiurkan. Tanpa dikomando kami semua segera menyantap bakso tersebut. Boni yang kelihatan sudah sangat kelaparan, mampu menghabiskan satu mangkok bakso dalam 3 menit, dan memohon-mohon kepadaku agar diperbolehkan menambah. Aku yang saat itu sedang sibuk dengan baksoku mengiyakannya saja. Hingga akhirnya, ketika kami semua selesai dengan bakso kami masing-masing, aku melihat 4 mangkok berada di depan Boni. Hoalah, Boni sudah menghabiskan 4 mangkok bakso, dan tekorlah aku. Uang jajanku tinggal separuh lagi berkat si Boni. “Terima Kasih ya Boni..” sindirku kepadanya. “sama-sama Ndre, baksonya enak banget lho.. Aku kenyang.. “ jawab Boni sekenanya. Aku, Frans dan yang lainnya hanya geleng-geleng kepala melihat si Boni.

*

Kringg...
Bel pulang sekolah berbunyi... Akhirnya, waktu pulang pun tiba... Ini adalah hal yang paling ditunggu oleh para siswa-siswi sekolahan. Di kelas hanya tinggal aku sendiri yang masih membereskan peralatan sekolahku. “Namaku, Andita Fitriani... Salam kenal”. Eh, itu tadi suara siapa ya? Celingukan aku mencari sumber suara tersebut, sekilas aku lihat gadis yang duduk disebelahku baru saja keluar dari ruang kelas.

Minggu, 03 Agustus 2014

Wanita : Lima Belas Dosa di Kepala Wanita

Assalamu'alaykum... Selamat malam teman-teman semua... Malam ini Andra tadi sebenarnya lagi mau cari-cari materi buat bahan nulis berikutnya mumpung lagi gak sibuk hihihi... Nah, nggak sengajak Andra menemukan artikel yang cukup menarik ini... Hasil salinan dari blogger sebelah dan dari salah satu facebook hamba Allah SWT... Andra kasih beberapa gambar dikit, soalnya di tulisan aslinya nggak ada.. :( 
Semoga dapat memberikan manfaat untuk kita... Aammiinn...

CAUTION! CEWEK, WAJIB BACA!

dosa kepala copy

1. Tidak berhijab 

(menutup aurat).Allah berfirman, yang artinya: “Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu’min:”Hendaklah mereka menjulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka“. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang.” (QS. Al-Ahzab: 59).
Allah Ta’ala juga berfirman, yang artinya: “Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.” (QS. An Nuur: 24).
2. Menyambung rambut / memakai konde.
Dari Asma’ binti Abi Bakr, ada seorang perempuan yang menghadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu berkata, “Telah kunikahkan anak gadisku setelah itu dia sakit sehingga semua rambut kepalanya rontok dan suaminya memintaku segera mempertemukannya dengan anak gadisku, apakah aku boleh menyambung rambut kepalanya. Rasulullah lantas melaknat perempuan yang menyambung rambut dan perempuan yang meminta agar rambutnya disambung” (HR Bukhari no 5591 dan Muslim no 2122).

3. Mewarnai / menyemir rambut dengan warna hitam.
Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Pada akhir zaman nanti akan muncul suatu kaum yang bersemir dengan warna hitam seperti tembolok merpati. Mereka itu tidak akan mencium bau surga.” (HR. Abu Daud, An Nasa’i, Ibnu Hibban dalam shahihnya, dan Al Hakim. Al Hakim mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih. Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wa At Tarhib mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, ”Pada hari penaklukan Makkah, Abu Quhafah (ayah Abu Bakar) datang dalam keadaan kepala dan jenggotnya telah memutih (seperti kapas, artinya beliau telah beruban). Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ubahlah uban ini dengan sesuatu, tetapi hindarilah warna hitam.” (HR. Muslim).

4. Mencabut uban.
Dari ‘Amr bin Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah mencabut uban. Tidaklah seorang muslim yang beruban dalam Islam walaupun sehelai, melainkan uban tersebut akan menjadi cahaya baginya pada hari kiamat nanti.” (HR. Abu Daud dan An Nasa’i. Syaikh Al Albani dalam Al Jami’ Ash Shagir mengatakan bahwa hadits ini shahih).


5. Memakai bulu mata palsu.
Fatwa: “…Menurut hemat saya, tidak diperbolehkan memasang bulu mata buatan (palsu) pada kedua matanya, karena hal tersebut sama dengan memasang rambut palsu, dan Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam melaknat wanita yang memasang dan yang minta dipasangi rambut palsu. Jika Nabi telah melarang menyambungkan rambut dengan rambut lainnya (memasang rambut palsu) maka memasang bulu mata pun tidak boleh. Juga tidak boleh memasang bulu mata palsu karena alasan bulu mata yang asli tidak lentik atau pendek. Selayaknya seorang wanita muslimah menerima dengan penuh kerelaan sesuatu yang telah ditakdirkan Allah, dan tidak perlu melakukan tipu daya atau merekayasa kecantikan, sehingga tampak kepada sesuatu yang tidak dimilikinya, seperti memiliki pakaian yang tidak patut dipakai oleh seorang wanita muslimah…” (Disampaikan dan didiktekan oleh Syaikh Abdullah Bin Abdurrahman al-Jibrin. Sumber : Fatwa-Fatwa Terkini jilid 3, hal.80-81 cet, Darul Haq, Jakarta.)

6. Bertabarruj.
Allah Azza wa Jalla berfirman, yang artinya: “Dan janganlah kalian (para wanita) bertabarruj (keluar rumah dengan berhias dan bertingkah laku) seperti (kebiasaan) wanita-wanita Jahiliyah yang dahulu” [al-Ahzaab:33].




7. Merenggangkan / mengikir gigi.
Dari Ibn Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang orang mencukur alis, mengkikir gigi, menyambung rambut, dan mentato, kecuali karena penyakit. (HR. Ahmad 3945 dan sanadnya dinilai kuat oleh Syuaib Al-Arnaut).
Dari ibn Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan, “Semoga Allah melaknat orang yang mentato, yang minta ditato, yang mencabut alis, yang minta dikerok alis, yang merenggangkan gigi, untuk memperindah penampilan, yang mengubah ciptaan Allah. (HR. Bukhari 4886).
8. Membuat tatto.
Lihat point ke-7.




9. Memakai jilbab gaul / tidak memenuhi syarat hijab.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bahkan telah memperingatkan kita dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah:
“Ada dua golongan penghuni 
Neraka yang belum pernah aku lihat sebelumnya, yaitu suatu kaum yang membawa cambuk seperti ekor-ekor sapi betina yang mereka pakai untuk mencambuk manusia; wanita-wanita yang berpakaian (namun) telanjang, yang kalau berjalan berlenggak-lenggok menggoyang-goyangkan kepalanya lagi durhaka (tidak ta’at), kepalanya seperti punuk-punuk unta yang meliuk-liuk. Mereka tidak akan masuk Surga dan tidak dapat mencium bau wanginya, padahal bau wanginya itu sudah tercium dari jarak sekian dan sekian.” (Hadits shahih. Riwayat Muslim (no. 2128) dan Ahmad (no. 8673).

10. Memakai rambut palsu.
Memakai wig/rambut palsu hukumnya haram, karena termasuk al-washl yaitu menyambung rambut yang diharamkan. (Fatwa asy-Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah). Seandainya tidak dianggap al-washl, maka wig itu menampakkan rambut si wanita lebih panjang daripada yang sebenarnya sehingga menyerupai al-washl. Padahal wanita yang melakukannya dilaknat sebagaimana disebutkan oleh hadits: “Allah melaknat wanita yang menyambung rambutnya dan minta disambungkan rambutnya.” (HR. al-Bukhari no. 5941, 5926 dan Muslim no. 5530). (Fatwa asy-Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah).
Perbuatan al-washl ini diharamkan, sama saja apakah si wanita melakukannya dengan izin suami atau tidak, karena perbuatan haram tidak terkait dengan izin dan ridha.
11. Mencukur rambut menyerupai laki-laki atau wanita kafir.
a. Potongan yang menyerupai potongan laki-laki maka hukumnya haram dan dosa besar, sebab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang kaum wanita yang menyerupai kaum pria. Sebagaimana disebutkan dalam hadis, dari Ibn Abbas radliallahu ‘anhuma, bahwa beliau mengatakan: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat kaum lelaki yang menyerupai wanita dan para wanita yang menyerupai lelaki.” (H.r. Bukhari)
b. Potongan yang menyerupai potongan khas wanita kafir, maka hukumnya juga haram, karena tidak boleh menyerupai orang-orang kafir. Sebagaimana disebutkan dalam hadis dari Ibn Umar radliallahu ‘anhuma bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Siapa yang meniru-niru (kebiasaan) suatu kaum maka dia termasuk kaum tersebut” (H.r. Abu Daud, dan dishahihkan al-Albani)
(Sumber: http://www.youtube.com/watch?v=ulgi9xGoDuQ. Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Deman Pembina Konsultasi Syariah)
12. Mencukur / mencabut bulu alis.
Lihat point ke-7.

13. Memakai lensa kontak berwarna untuk tabarruj.
Syaikh Muhammad shalih Al-Munajjid hafidzahullah berkata: “…lensa kontak berwana untuk perhiasan (untuk bergaya). Maka hukumnya sama dengan perhiasan, jika digunakan untuk berhias bagi suaminya maka tidak mengapa. Jika digunakan untuk yang lain maka hendaknya tidak menimbulkan fitnah. Dipersyaratkan juga tidak menimbulkan bahaya (misalnya iritasi dan alergi pada mata, pent) atau menimbulkan unsur penipuan dan kebohongan misalnya menampakkan pada laki-laki yang akan melamar. Dan juga tidak ada unsur menyia-nyiakan harta (israaf) karena Allah melarangnya.” [Sumber:http://islamqa.info/ar/ref/926]


14. Operasi plastik untuk kecantikan.
Syekh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ditanya, “Bagaimana hukum melaksanakan operasi kecantikan dan hukum mempelajari ilmu kecantikan?”
Jawaban beliau,”Operasi kecantikan (plastik) ini ada dua macam. Pertama, operasi kecantikan untuk menghilangkan cacat yang karena kecelakaan atau yang lainnya. Operasi seperti ini boleh dilakukan, karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam per
nah memberikan izin kepada seorang lelaki–yang terpotong hidungnya dalam peperangan–untuk membuat hidung palsu dari emas. Kedua, operasi yang dilakukan bukan untuk menghilangkan cacat, namun hanya untuk menambah kecantikan (supaya bertambah cantik). Operasi ini hukumnya haram, tidak boleh dilakukan, karena dalam sebuah hadis (disebutkan), ‘Rasulullah melaknat orang yang menyambung rambut, orang yang minta disambung rambutnya, orang yang membuat tato, dan orang yang minta dibuatkan tato.’ (H.R. Bukhari). (Fatawa Al-Mar’ah Al-Muslimah, hlm. 478–479). Sumber: Majalah As-Sunnah, edisi 5, tahun IX, 1426 H/2005 M.
15. Memakai kawat gigi untuk kecantikan / tabarruj.
Syaikh Ibnu Utsaimin pernah ditanya, “Apa hukumnya memperbaiki gigi?” Syaikh menjawab, “Memperbaiki gigi ini dibagi menjadi dua kategori:
Pertama, jika tujuannya supaya bertambah cantik atu indah, maka ini hukumnya haram. Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam melaknat wanita yang menata giginya agar terlihat lebih indah yang merubah ciptaan Allah. Padahal seorang wanita membutuhkan hal yang demikian untuk estetika (keindahan), dengan demikian seorang laki-laki lebih layak dilarang daripada wanita.
Kedua, jika seseorang memperbaikinya karena ada cacat, tidak mengapa ia melakukannya. Sebagian orang ada suatu cacat pada giginya, mungkin pada gigi serinya atau gigi yang lain. Cacat tersebut membuat orang merasa jijik untuk melihatnya. Keadaan yang demikian ini dimaklumi untuk membenarkannya. Hal ini dikategorikan sebagai menghilangkan aib atau cacat bukan termasuk menambah kecantikan. Dasar argumentasinya (dalil), Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan seorang laki-laki yang hidungnya terpotong agar menggantinya dengan hidung palsu dari emas, yang demikian ini termasuk menghilangkan cacat bukan dimaksudkan untuk mempercantik diri.” Allahu a’lam. (Dijawab oleh Tim Redaksi Konsultasi Syariah).
Oleh Abu Fahd Negara Tauhid.
Sumber :

http://gizanherbal.wordpress.com/2013/05/25/15-dosa-di-kepala-wanita/